Ketapang- Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Prov. Kalbar serta Bupati Martin Rantan hadiri Peletakan Batu Pertama Pusdiklat dan SMB Cahaya Kasih Maitreya pada Kamis 30 september 2021 di Lingkar Kota, Ketapang
Turut hadir, Kalpolres
Ketapang, Forkopimda Ketapang, Kepala
Kemenag Kab. Ketapang, dan Ketua FKUB
Ketapang.
Ketua Yayasan melaporkan bahwa Pembangunan SMB dan Pusdiklat bertujuan untuk turut serta menyiapkan
generasi muda yang cerdas dan berbudi pekerti luhur. Pusdiklat dan SMB dibangun
di atas tanah seluas 1,6 hektar dengan perkiraan menelan biaya sebesar 6 milyar
ditargetkan proses pembangunannya akan
rampung dalam waktu 3 tahun kedepan.
Pembangunan tersebut mendapat
Bantuan pembangunan Gedung dari Ditjen Bimas Buddha Kementerian Agama melalui
Pembimbing Masyarakat Buddha sebesar Rp. 300.000.000,- dan Rp. 500.000.000,-
dari Bupati Kabupaten Ketapang.
Dalam sambutannya, Bupati
Ketapang, mengapresiasi kenerja panitia dan mengajak para dermawan untuk turut
serta mendukung proses pembangunan Pusdiklat dan SMB Cahaya Kasih Ketapang.
Bupati juga mengajak kepada semua tokoh agama dan tokoh masyakat untuk bersama-sama
menjaga kerukunan dan keamanan untuk
masyarakat Ketapang. Masyarakat Ketapang yang majemuk hendaknya dapat hidup
berdampingan secara rukun dan damai.
Ikhwan Pohan, selalu kepada
Kantor Kemenag Kabupaten Ketapang dalam sambutannya mengingatkan pentingnya
moderasi beragama. “Jangan terjebah esktrem kanan atau kekstem kiri dalam
beragama”. Yang perlu dimoderasi
bukan agamanya tetapi cara kita dalam beragama. Jangan sampai saling mencela
atau saling menjelekkan terhadap kelompok lainnya. “Jika ingin dihargai perlu
menghargai kelompok lainnya” tegasnya.
Naryoto, Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Prov. Kalbar mewakili umat Buddha mengucapkan terima kasih Kepada Bapak Bupati atas perhatian dan bimbingannya terhadap umat Buddha di Ketapang. Naryoto juga menyampaikan bahwa berdirinya Pusdiklat dan Sekolah Minggu Buddha, merupakan jawaban atas permasalahan banyaknya siswa yang beragama Buddha di sekolah yang belum memperoleh Pendidikan Agama dikarenakan kurangnya tenaga guru. (ys)
0 komentar:
Posting Komentar