PEMBIMAS BUDDHA KALIMANTAN BARAT

BANTUAN BIMAS BUDDHA TAHUN 2022

BANTUAN BIMAS BUDDHA TAHUN 2022

Baca selengkapnya »

Peletakan Batu Pertama Pusdiklat dan SMB Cahaya Kasih Maitreya

<p><span style="text-align: justify;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX2ff0RvZhbsq3Th_zOk9WqiIoLBR2Hsuz5GBM_CG3jv18VAbPe1UrljEq3DyVZJzfP3-SikzucYFAdI-5WT0i0C2hEuiNb_yPiCb4pEnitjql6aXG9d2r8mNqKSxXrGvzTAqNteQ0IshX/s1600/WhatsApp+Image+2021-10-01+at+07.51.13.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="1600" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX2ff0RvZhbsq3Th_zOk9WqiIoLBR2Hsuz5GBM_CG3jv18VAbPe1UrljEq3DyVZJzfP3-SikzucYFAdI-5WT0i0C2hEuiNb_yPiCb4pEnitjql6aXG9d2r8mNqKSxXrGvzTAqNteQ0IshX/s320/WhatsApp+Image+2021-10-01+at+07.51.13.jpeg" width="320" /></a></div>Ketapang- Pembimas Buddha Kanwil
Kemenag Prov. Kalbar serta Bupati Martin Rantan hadiri Peletakan Batu Pertama
Pusdiklat dan SMB Cahaya Kasih Maitreya pada Kamis 30 september 2021 di Lingkar
Kota, Ketapang<p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p>

<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Turut hadir, Kalpolres
Ketapang,  Forkopimda Ketapang, Kepala
Kemenag Kab. Ketapang,  dan Ketua FKUB
Ketapang.<o:p></o:p></p>

<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ketua Yayasan melaporkan  bahwa Pembangunan SMB dan Pusdiklat  bertujuan untuk turut serta menyiapkan
generasi muda yang cerdas dan berbudi pekerti luhur. Pusdiklat dan SMB dibangun
di atas tanah seluas 1,6 hektar dengan perkiraan menelan biaya sebesar 6 milyar
ditargetkan proses pembangunannya  akan
rampung dalam waktu 3 tahun kedepan.<o:p></o:p></p>

<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pembangunan tersebut mendapat
Bantuan pembangunan Gedung dari Ditjen Bimas Buddha Kementerian Agama melalui
Pembimbing Masyarakat Buddha sebesar Rp. 300.000.000,- dan Rp. 500.000.000,-
dari Bupati Kabupaten Ketapang.<o:p></o:p></p>

<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dalam sambutannya, Bupati
Ketapang, mengapresiasi kenerja panitia dan mengajak para dermawan untuk turut
serta mendukung proses pembangunan Pusdiklat dan SMB Cahaya Kasih Ketapang.
Bupati juga mengajak kepada semua tokoh agama dan tokoh masyakat untuk bersama-sama
menjaga kerukunan  dan keamanan untuk
masyarakat Ketapang. Masyarakat Ketapang yang majemuk hendaknya dapat hidup
berdampingan secara rukun dan damai. <o:p></o:p></p>

<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ikhwan Pohan, selalu kepada
Kantor Kemenag Kabupaten Ketapang dalam sambutannya mengingatkan pentingnya
moderasi beragama. “<b><i>Jangan terjebah esktrem kanan atau kekstem kiri dalam
beragama</i></b>”.  Yang perlu dimoderasi
bukan agamanya tetapi cara kita dalam beragama. Jangan sampai saling mencela
atau saling menjelekkan terhadap kelompok lainnya. “Jika ingin dihargai perlu
menghargai kelompok lainnya” tegasnya. <o:p></o:p></p>

<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Naryoto,  Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Prov. Kalbar
mewakili umat Buddha mengucapkan terima kasih Kepada Bapak Bupati atas
perhatian dan bimbingannya terhadap umat Buddha di Ketapang. Naryoto juga
menyampaikan bahwa berdirinya Pusdiklat dan Sekolah Minggu Buddha,  merupakan jawaban atas permasalahan banyaknya
siswa yang beragama Buddha di sekolah yang belum memperoleh Pendidikan Agama  dikarenakan kurangnya tenaga guru. (ys)</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcTRNvc9y9LJOhh7t-t3PBZjVa-80o6wlFXY7ukgr3r_f5WK_zEAbj27AlU_hSSLsadVBUA4hBxVVPprmjmg1i0VARqaybyE_34hSOzbRpmxMidZcLfxkv81A6ykOWfHze0oVspmmJI7d9/s1600/WhatsApp+Image+2021-10-01+at+07.51.14+%25281%2529.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="1600" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcTRNvc9y9LJOhh7t-t3PBZjVa-80o6wlFXY7ukgr3r_f5WK_zEAbj27AlU_hSSLsadVBUA4hBxVVPprmjmg1i0VARqaybyE_34hSOzbRpmxMidZcLfxkv81A6ykOWfHze0oVspmmJI7d9/s320/WhatsApp+Image+2021-10-01+at+07.51.14+%25281%2529.jpeg" width="320" /></a></div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUXmZBll-wg0hWIUkI7d2mCg4uQ11-gacZkwuSnsWzb7ccKVEG7zYFgy6T8KJyZEWBoDxYLCpI6mdFOKEq_5vC1AmwZWFGu0wXAzBIEij7F2_49sU_CUlAsnYbfXYPfbZpMvSpDoxadAg6/s1600/WhatsApp+Image+2021-10-01+at+07.51.14.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="1600" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUXmZBll-wg0hWIUkI7d2mCg4uQ11-gacZkwuSnsWzb7ccKVEG7zYFgy6T8KJyZEWBoDxYLCpI6mdFOKEq_5vC1AmwZWFGu0wXAzBIEij7F2_49sU_CUlAsnYbfXYPfbZpMvSpDoxadAg6/s320/WhatsApp+Image+2021-10-01+at+07.51.14.jpeg" width="320" /></a></div><p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><o:p></o:p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1ksv1i7lqfdrkAyE3eIB88NM1i36jSrgTRrg0-yyoZ4bX0F0Go-d2_lOEmUiDnC2h6QHHSM7b22NsrPa6AUdIjyWsn6b_aKJQAuTpH6lkjy9Uq2nhda-7rGwsKmlZ7tWOlFinpjZU2v3e/s1600/WhatsApp+Image+2021-10-01+at+07.51.15.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="1600" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1ksv1i7lqfdrkAyE3eIB88NM1i36jSrgTRrg0-yyoZ4bX0F0Go-d2_lOEmUiDnC2h6QHHSM7b22NsrPa6AUdIjyWsn6b_aKJQAuTpH6lkjy9Uq2nhda-7rGwsKmlZ7tWOlFinpjZU2v3e/s320/WhatsApp+Image+2021-10-01+at+07.51.15.jpeg" width="320" /></a></div><br /><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p><br />

Peletakan Batu Pertama Pusdiklat dan SMB Cahaya Kasih Maitreya

Ketapang- Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Prov. Kalbar serta Bupati Martin Rantan hadiri Peletakan Batu Pertama Pusdiklat dan SMB Cahaya Kasi...

Baca selengkapnya »

Peresmian Vihara Tri Dharma Thai Pak Pho Pho

<p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="text-align: justify;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span style="text-align: justify;">Jawai - Pembimas Buddha Kemenag Prov. Kalbar hadiri peresmian V</span><span style="text-align: justify;">ihara Tri Dharma Thai Pak Pho Pho pada selasa 7 september 2021 di Desa Matang Terap Jawai Selatan. </span></div><p></p><p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8KSK-r5XyNjJu6efLavvvEurKhhzj_Hdf45L1fpCwm7yiWkrEPwHeSMPdAKqmYUUlZgcAkfUuZ6f3UERyLqsIZCPq2-9n5mm9tlwA9veeLYVHigg6X5vkiMZoZKVZ8B-9tMeJkcspkCZo/s1600/WhatsApp+Image+2021-09-07+at+22.43.21+%25281%2529.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8KSK-r5XyNjJu6efLavvvEurKhhzj_Hdf45L1fpCwm7yiWkrEPwHeSMPdAKqmYUUlZgcAkfUuZ6f3UERyLqsIZCPq2-9n5mm9tlwA9veeLYVHigg6X5vkiMZoZKVZ8B-9tMeJkcspkCZo/s320/WhatsApp+Image+2021-09-07+at+22.43.21+%25281%2529.jpeg" width="320" /></a></div>Berkenan hadir Bapak Bupati Sambas Satono, Wakapolres Sambas,  Kepala Dinas Kominfo Sambas, Kepala Dinas PU, Kepala Dinas Perhubungan, Kabid dinas kesehatan, Anggota DPRD Kab. Sambas, Ketua Magabutri Prov Kalbar, Camat Jawai, Camat Jawai Selatan, Kapolsek Jawai, Kepala Desa Jawai. <p></p><p style="text-align: justify;">Ketua Panitia menyebutkan bahwa pembangunan Vihara Tri Dharma Thai Pak Pho Pho berlangsung dari tahun 2019 hingga Agustus 2021. Ia menyebutkan Vihara Tri Dharma Thai Pak  Pho Pho merupakan satu satunya  Vihara Tri Dharma  dengan altar  utama Dewa Thai Pak Pho Pho. </p><p style="text-align: justify;">Acara peresmian Vihara tersebut dilaksanakan secara meriah, selain perayaan seluruh pengurus dan panitia juga menyelenggarakan Vaksin Covid-19 bagi masyarakat Jawai yang berjumlah 1.200 dosis vaksin sinovac. </p><p style="text-align: justify;">Vaksin tersebut di berikan secara cuma-cuma tanpa memandang suku ras dan agama,  sebagai bentuk rasa syukur atas peresmian Vihara. Peserta Vaksin juga mendapatkan bantuan sembako dan ikan sebagai bentuk apresiasi bagi masyarakat yang telah mendukung program pemerintah dalam pencegahan Covid - 19</p><p style="text-align: justify;">Naryoto selaku Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Prov. Kalbar mengucapkan selamat atas peresmian Vihara tersebut dan ia berharap Vihara dapat digunakan secara optimal untuk melayani umat,  "Kami berharap Vihara dapat digunakan untuk kegiatan keagamaan, budaya, sosial, dan kegiatan lain yang bermanfaat bagi masyarakat"imbuhnya. </p><p style="text-align: justify;">Ia juga mengajak umat Buddha tidak hanya mensyukurinya vihara  secara fisik, namun bagaimana mengembangkan vihara dalam diri yaitu Brahma Vihara "Kita harus mengembangkan sifat kebajikan di dalam batin kita seperti cinta kasih, belas kasih, rasa empati, dan menjaga keseimbangan batin, yang merupakan ajaran luhur Sang Buddha" ungkap Naryoto.</p><p style="text-align: justify;">Naryoto juga menyampaikan ia mewakili umat Buddha mengucapkan terima kasih kepada Bupati Kab. Sambas,  donatur dan relawan atas suport dan dukungannya sehingga acara dapat berjalan lancar. </p><p style="text-align: justify;">Dalam sambutan Bupati Kab. Sambas, menyampaikan apresiasi bagi panitia karena telah melakukan vaksinasi secara masal di kecamatan Jawai Selatan yang bekerja sama dengan instansi terkait. Ia juga menghimbau agar umat dan masyarakat Jawai tetap waspada dan tetap berupaya meningkatkan imun tubuh. "Seluruh elemen masyarakat harus bersatu guna membangun Kab. Sambas yang berkemajuan" ajak Satono. (mt)</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNDkBfxys2BYxFoGEnMw3kDGgvqY1w2yyIezyROwKxkB1TWilyb4sIqW_viO8zCeWRLfxMeZw4l62p_U2YmbDh56S4y0RZECcBv18OFj64tspSEksui-xxVLvYrTKn7Hn2tOeMLHB86c4R/s1280/WhatsApp+Image+2021-09-07+at+22.43.21.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNDkBfxys2BYxFoGEnMw3kDGgvqY1w2yyIezyROwKxkB1TWilyb4sIqW_viO8zCeWRLfxMeZw4l62p_U2YmbDh56S4y0RZECcBv18OFj64tspSEksui-xxVLvYrTKn7Hn2tOeMLHB86c4R/s320/WhatsApp+Image+2021-09-07+at+22.43.21.jpeg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgojAfgdOGyqczupRcvc9TrlNZ-_Ee6-3rvD8dEGUKW9HApqZLgzbOme4TrfNtnDcFxc-n2rLQatBaBwvUzJTaN6eS5gl5GvqDpysXe3M5428QLb2dHkS2BAXNjdNf9PIe5znIlbcGUzLoj/s1280/WhatsApp+Image+2021-09-07+at+22.43.20.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgojAfgdOGyqczupRcvc9TrlNZ-_Ee6-3rvD8dEGUKW9HApqZLgzbOme4TrfNtnDcFxc-n2rLQatBaBwvUzJTaN6eS5gl5GvqDpysXe3M5428QLb2dHkS2BAXNjdNf9PIe5znIlbcGUzLoj/s320/WhatsApp+Image+2021-09-07+at+22.43.20.jpeg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><p style="text-align: justify;"><br /></p>

Peresmian Vihara Tri Dharma Thai Pak Pho Pho

Jawai - Pembimas Buddha Kemenag Prov. Kalbar hadiri peresmian V ihara Tri Dharma Thai Pak Pho Pho pada selasa 7 september 2021 di Desa Matan...

Baca selengkapnya »

Peningkatan Pelayanan Perkawinan Agama Buddha di Kalimantan Barat

<p style="text-align: center;"> </p><p style="text-align: center;"><span style="text-align: left;">PENDAHULUAN</span></p><p style="text-align: center;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKC5vYOBeXhLffN7lXfGxuEFV5zqwkLr4qY1d5dWdvWdIsjHtNbQv1xlzlxpSTfIThdh1fyVQ-oWcGxPkRPeTCtRb9fZ8qBwOegs1XDpKq7xWLwdfkTGkOBjHpyTQXyeT9iK2Z-Wr2fU5A/s720/WhatsApp+Image+2021-02-23+at+10.25.00.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="405" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKC5vYOBeXhLffN7lXfGxuEFV5zqwkLr4qY1d5dWdvWdIsjHtNbQv1xlzlxpSTfIThdh1fyVQ-oWcGxPkRPeTCtRb9fZ8qBwOegs1XDpKq7xWLwdfkTGkOBjHpyTQXyeT9iK2Z-Wr2fU5A/s320/WhatsApp+Image+2021-02-23+at+10.25.00.jpeg" width="320" /></a></div><br /><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt;"><br /></span><p></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>Mencuatnya berbagai
isu aktual yang dihadapi umat Buddha akhir-akhir ini menyita perhatian banyak
kalangan, terutama para tokoh dan pemerhati Buddhis. Sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi yang diemban, kami sebagai penyuluh Agama Buddha berkewajiban untuk
terjun ke lapangan, melihat lebih dekat terkait isu kekinian yang sedang
dihadapi masyarakat. Hal ini dilakukan untuk melihat berbagai permasalahan
sesuai fakta yang terjadi agar tidak menimbulkan kesalahpahaman antara yang
satu dan lainya. <o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span><span style="color: black;">Dari berbagai kunjungan dan identifikasi potensi wilayah di
berbagai daerah di Provinsi Kalimantan Barat dapat ditemukan bahwa umat Buddha
masih mengalami berbagai persoalan pelik yang harus diselesaikan.
Masalah-masalah tersebut kemudian diklasifikasikan untuk dijadikan sebagai
skala prioritas. </span><o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span><span style="color: black;">Secara umum, masalah yang dihadapai adalah terkait dengan perkawinan,
oleh karena itu masalah menjadi skala prioritas utama untuk segera mendapatkan
perhatian dan segera dicarikan langkah-langkah untuk menyelesaikannya. Faktor-faktor
penyebab utama pelayanan perkawinan Agama Buddha di Kalimantan Barat adalah
pelayanan perkawinan terhadap umat Buddha belum berjalan maksimal sehingga
masih banyak umat Buddha yang tidak memiliki Akta Perkawinan dari Catatan Sipil
setempat. <o:p></o:p></span></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="color: black;"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>Masalah
pokok yang hendak diangkat dalam artikel ini adalah implementasi Undang-Undang
Perkawinan Nomor 1 Tahu 1974 di Provinsi Kalimantan Barat terkait upaya
peningkatan pelayanan perkawinan Agama Buddha. Sedangkan tujuan yang hendak
dicapai adalah </span><span lang="EN-US">untuk mengetahui sampai sejauh mana
implementasi pelayanan perkawinan Agama Buddha, hambatan-hambatan yang
dihadapi, dan strategi yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan pelayanan
perkawinan. <o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-US" style="color: black;">PEMBAHASAN<o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-US">Konsep Dasar
Perkawinan<o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span><span style="color: black;">Setiap orang memiliki kebebasan untuk menentukan masa
depanya sendiri. Mereka juga berhak untuk menentukan pilihanya, termasuk
tentang urusan perkawinan. Mau berkeluarga, silahkan. Mau memilih untuk tidak berkeluarga
juga tidak apa-apa.<o:p></o:p></span></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="color: black;"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>Meskipun
hampir semua orang sepakat bahwa perkawinan merupakan langkah awal terbentuknya
keluarga, namun setiap warga negara mempunyai kewajiban hukum untuk mentaati
ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku, termasuk tentang pelaksanaan
perkawinan. <o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="color: black;"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>Dalam
<span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
1 Tahun 1974 tentang perkawinan Pasal 1 disebutkan bahwa perkawinan adalah
ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami
isteri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa. Selanjutnya, </span>Pasal 2 Ayat 1 menyatakan bahwa perkawinan
adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan
kepercayaannya itu dan Ayat 2 berbunyi tiap-tiap perkawinan dicatat menurut
peraturan perundangan yang berlaku. <o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="color: black;"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>Apa
yang tersurat pada Pasal 2 Ayat 1 dan 2 mengingatkan kepada kita bahwa perkawinan
adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai
suami isteri untuk membentuk keluarga bahagia dan sejahtera. Adapun perkawinan
tersebut dapat dikatakan sah apabila telah dilakukan pemberkatan perkawinan
oleh rohaniawan (Pandita) sesuai agama masing-masing dan telah dicatatkan di
Catatan Sipil setempat. <o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="color: black;">Azas Perkawinan <o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="color: black;"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>Prinsip
dasar perkawinan di Indonesia menganut azas monogami yaitu seorang laki-laki
hanya diperbolehkan untuk memiliki seorang isteri. Perempuan pun demikian, ia
juga hanya boleh mempunyai seorang suami. Keduanya harus berjuang bersama untuk
saling setia hingga akhir hayat. Namun demikian dalam hukum positif masih
terdapat pengecualian. Bagi orang tertentu dan dalam keadaan tertentu, jika
seseorang terpaksa harus beristri lebih dari satu maka ia harus menempuh jalur
pengadilan.<o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="color: black;">Tujuan Perkawinan<o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="color: black;"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>Meskipun
semua orang memiliki cita-cita berbeda namun pada prinsipnya semua orang
memiliki tujuan agar suatu saat nanti dapat mencapai kebahagiaan. Bagi yang
memilih untuk menempuh kehidupan berkeluarga adalah wajar jika ia memandang
bahwa perkawinan dianggap sebagai langkah awal menuju tercapainya kebahagiaan.<o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="color: black;"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>Tujuan
yang hendak dicapai oleh umat Buddha dalam membangun kehidupan rumah tangga
adalah <span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-font-weight: bold; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;">membentuk
keluarga yang sejahtera dan bahagia sesuai Dhamma<i> (</i></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Hitāya Sukhāya<span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-font-weight: bold; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;">). </span></i><span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-font-weight: bold; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;">I</span>stilah<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i></b><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Hitāya
Sukhāya </i>ini dapat kita temukan dalam <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Visākhapuṇṇamīpūjā
kathā </i>yaitu<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">:<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i></b><i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Amhākhaṁ dīgharattaṁ,
hitāya sukhāya</i>” </span><span lang="EN-US">yang artinya demi kesejahteraan dan
kebahagiaan bagi kami untuk selama-lamanya.<o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span><span style="color: black;">Dalam Aṅguttara Nikāya II. 61 Sang </span>Bhagavā<span style="color: #222222;"> menyatakan bahwa<span style="mso-spacerun: yes;"> 
</span>"</span>Perumah tangga, ada empat hal yang diharapkan, diinginkan,
menyenangkan, dan jarang diperoleh di dunia, yaitu : <span style="color: black;">1)
</span>semoga kekayaan mendatangiku dengan cara yang benar, 2) semoga
kemasyhuran mendatangi aku dan sanak saudaraku dan penahbisku, 3) semoga aku
panjang umur dan menikmati umur panjang, dan 4) d<span style="color: black;">engan
hancurnya jasmani, setelah kematian, semoga aku terlahir kembali di alam yang
baik, di alam surga.</span><span style="color: red;"><span style="mso-spacerun: yes;">  </span><o:p></o:p></span></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="color: black;">Perkawinan Menurut Agama Buddha<o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="color: black;"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>Tidak
sedikit orang yang mempersepsikan secara tidak tepat terkait perkawinan dalam
Agama Buddha dan menganggap Sang Buddha sebagai orang yang anti perkawinan dan
menganjurkan kepada para siswanya untuk meninggalkan kehidupan rumah tangga.
Pendapat tersebut tidaklah tepat. Mengapa? Karena hingga saat ini kami
(penulis) tidak pernah menemukan satupun sutta yang berisikan tentang anjuran
kepada umat harus meninggalkan kehidupan berumah tangga. Sang Buddha tidak
pernah melarang dan tidak pernah menganjurkan kepada para siswanya untuk
menjadi bhikkhu. Beliau memberikan kebebasan, umat Buddha dipersilahkan untuk
memilih salah satu diantaranya, yaitu meninggalkan kehidupan rumah tangga
manupun menikah dan membentuk keluarga bahagia. Sang Buddha merestui pernikahan
antara dua insan yang benar-benar berkomitmen dan mampu menjalankan kehidupan
pernikahan mereka sesuai dengan Dhamma sehingga berhasil mencapai
tingkat-tingkat kesucian.<o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="color: black;"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span><span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-font-weight: bold; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;">Perkawinan
dalam Agama Buddha adalah suatu ikatan lahir dan batin antara seorang pria dan
seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga yang
sejahtera dan bahagia sesuai Dhamma <i>(</i></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Hitāya Sukhāya<span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-font-weight: bold; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;">). <o:p></o:p></span></i></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="border: none windowtext 1.0pt; color: black; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-font-weight: bold; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span></span><span lang="EN-US" style="color: black;">Keharmonisan dalam hubungan suami isteri dalam membangun
bahtera rumah tangga menjadi prasarat utama untuk membangun keluarga bahagia
dan sejahtera. Dalam Aṅguttara Nikāya II. 55, pada saat Sang Bhagavā sedang
menetap di tengah-tengah penduduk Bhagga, di Suṃsumāragira, di Taman Rusa di
Hutan Bhesakalā. Pada saat itu beliau membabarkan ajaranya kepada sepasang
suami istreri (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Nakulapitā</i> : suami dan
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Nakulamātā </i>: isteri) tentang
dasar-dasar perkawinan yang harmonis, serasi, selaras, dan seimbang bukan hanya
dalam kehidupan saat ini tetapi juga kehidupan mendatang. Beliau menyatakan
sebagai berikut : “Perumah-tangga, jika baik istri maupun suami ingin dapat
saling bertemu satu sama lain bukan hanya dalam kehidupan ini tetapi juga dalam
kehidupan mendatang, maka mereka harus memiliki keyakinan yang sama, perilaku
bermoral yang sama, kedermawanan yang sama, dan kebijaksanaan yang sama. Maka
mereka akan dapat senantiasa saling bertemu satu sama lain bukan hanya dalam kehidupan
ini tetapi juga dalam kehidupan mendatang”.<o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="color: black;"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>Menurutt
Tanhadi, dalam Sumagadhavadana dikatakan bahwa <span style="background: white;">Anathapindika
memohon nasehat berkaitan dengan putrinya, dengan berkata : “Putri kami
Sumagadha sekarang telah dewasa, putra Natha, pedagang gula, seorang pemuda
bernama Vrisabhadatta telah melamar untuk menikahinya. Mengingat bahwa Sang </span>Bhagavā<span style="background: white;"> adalah pembimbing kami dalam segala kegiatan serta
guru bagi kehidupan kami, kami mohon petunjuk atas persoalan ini: Apakah putri
kami memang berjodoh dengan pemuda ini?” Sang </span>Bhagavā<span style="background: white;"> menyetujui pasangan tersebut sehingga
dilangsungkanlah perkawinannya.<o:p></o:p></span></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="color: black;">Pasangan Suami Isteri<o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="color: black;"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span><em><span style="border: none windowtext 1.0pt; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;">Keluarga yang
harmonis, bahagia, dan sejahtera memang menjadi idola semua umat awam, namun
tidak sedikit yang kandas di tengah jalan. Berangkat dari kenyataan tersebut,
Sang Buddha membabarkan ajarannya tentang empat cara hidup bersama bagi seorang
suami isteri dalam </span></em>Aṅguttara Nikāya<em><span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;"> </span></em><em><span style="border: none windowtext 1.0pt; font-style: normal; mso-bidi-font-style: italic; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;">II. 53, yaitu : </span></em><em><span style="font-style: normal;">1) k</span></em>etika pasangan suami isteri keduanya
tidak bermoral, kikir dan kasar, suami dan istri hidup bersama sebagai
orang-orang malang, 2) sang suami tidak bermoral, kikir dan kasar, tetapi
istrinya bermoral, murah hati, dermawan. Ia adalah deva perempuan yang hidup<span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-bidi-font-style: italic; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;"> </span>bersama dengan suami malang, 3)
sang suami adalah bermoral, murah hati, dermawan, tetapi istrinya tidak
bermoral, kikir dan kasar. Ia adalah seorang malang yang hidup bersama dengan
suami deva, dan 4) suami dan istri keduanya memiliki keyakinan, murah hati dan
terkendali oleh diri sendiri, menjalani hidup mereka dengan kebaikan, saling
menyapa satu sama lain dengan kata-kata yang<span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;"> </span>isterinya. <span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-bidi-font-style: italic; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;">Pasangan keempat adalah pasangan yang
dipuji oleh Sang Buddha dan menjadi tujuan hidup bersama dalam membangun
keluarga bahagia dan sejahtera.</span><o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="mso-fareast-font-family: "Microsoft JhengHei";"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span></span><span lang="EN-US">Agama Buddha
tidak dibahas secara spesifik tentang hak seseorang, tetapi hanya dibahas
tentang kewajiban seseorang sesuai dengan kedudukan masing-masing. Terkait
dengan kewajinan seorang suami, dalam <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Maṅgala
Sutta</i> bait kelima yang berbunyi sebagai berikut :<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> "Mātāpituupaṭṭhānaṁ, puttadārassa saṅgaho, anākulā ca kammantā,
etam maṅgalamuttamaṁ". Artinya, m</i><span style="color: black;">enyokong
dan merawat ayah dan ibu, membahagiakan anak dan istri, pekerjaan yang bebas
dari keruwetan, itulah berkah utama.<o:p></o:p></span></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="color: black;"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>Menurut
<span style="mso-bidi-font-style: italic;">D</span>ī<span style="mso-bidi-font-style: italic;">gha Nik</span>ā<span style="mso-bidi-font-style: italic;">ya III. 31, </span>terdapat
lima kewajiban bagi seorang suami dalam melayani istrerinya sebagai berikut :
1) menghormati isterinya, 2) bersikap lemah lembut terhadap isterinya, 3)
bersikap setia terhadap isterinya, 4) memberikan kekuasaan tertentu kepada
isterinya, dan 5) memberikan atau menghadiahkan perhiasan kepada isterinya. <o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="color: black;"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>Atas
perlakuan yang diterimanya dari seorang suami yang baik, dalam <span style="mso-bidi-font-style: italic;">D</span>ī<span style="mso-bidi-font-style: italic;">gha Nik</span>ā<span style="mso-bidi-font-style: italic;">ya III. 31
disebutkan bahwa<i> </i></span>seorang isteri yang mencintai suaminya mempunyai
lima kewajiban sebagai berikut: 1) melakukan semua tugas kewajibannya dengan
baik, 2) bersikap ramah kepada keluarga dari kedua belah pihak, 3) setia kepada
suaminya, 4) menjaga baik-baik barang-barang yang dibawa oleh suaminya, dan 5 )
pandai dan rajin dalam melaksanakan semua pekerjaannya.<o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="color: black;"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>Dari
beberapa Sutta tersebut menunjukkan bahwa suami sebagai kepala rumah tangga dan
isteri sebagai ibu rumah tangga, keduanya berkewajiban untuk melaksanakan
kewajibanya, membahagiakan anak-anaknya, menyokong dan merawat kedua orang
tuanya, serta melimpahkan jasa kepada leluhurnya.<o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="color: black;">Implementasi Pelayanan Perkawinan Umat Buddha<o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="color: black;"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span></span><span lang="EN-US">Sebagaimana telah disebutkan didepan bahwa setiap warga bangsa
memiliki hak dan kedudukan hukum yang sama, termasuk umat Buddha. Pelayanan perkawinan
bagi umat Buddha secara umum telah dilaksanakan mengikuti peraturan perundangan
yang berlaku. Masing-masing Majelis Agama Buddha telah berjuang untuk melayani
umatnya dengan melakukan pemberkatan perkawinan dan melakukan pencatatan
perkawinan di Catatan Sipil setempat. Namun demikian, secara faktual memang
belum berjalan maksimal, masih bolong disana sini karena adanya berbagai
kendala, yaitu : 1) adanya keterbatasan pengetahuan umat tentang perkawinan
dalam Agama Buddha, 2) adanya perbedaan nama dan marga pada dokumen
kependudukan yang dimilikinya, 3) kurangnya sosialisasi pelayanan perkawinan pada
usia pra nikah, 4) masih adanya umat Buddha yang telah melakukan pemberkatan
perkawinan namun belum mencatatkannya di Catatan Sipil, dan 5) merebaknya wabah
Covid 19. <o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Gerakan Peningkatan Pelayanan Perkawinan Umat Buddha<o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>Seperti yang telah
kita rasakan bersama bahwa upaya gotong royong antara pemerintah, majelis,
lembaga, yayasan, dan umat Buddha telah melakukan berbagai upaya untuk
meningkatkan pelayanan perkawainan terhadap umatnya. <o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>Dalam rangka
peringatan Waisak Tahun 2020 Panitia Dhammasanti Waisak Prov. Kalimantan Barat telah
berencana untuk melakukan pemberkatan masal sebanyak 500 pasang namun terpaksa
dibatalkan akibat wabah Covid 19. Meskipun demikian, kita tidak boleh patah
arang untuk memberikan pelayanan perkawinan, tetapi tidak boleh abai. Harus
ketat menerapkan protokol kesehatan 5M.<o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>Ada beberapa upaya
yang telah dilakukan untuk meningkatkan pelayanan perkawinan terhadap umat
Buddha melalui pemberkatan dan pencatatan perkawinan masal, yaitu : 1) <span style="color: black;">Kabupaten Mempawah sebanyak 288 pasang, 2 Kabupaten Sambas
sebanyak 125 pasang, 3) Kabupaten Landak sebanyak 75 pasang, 4) Kabupaten
Kuburaya sebanyak 200 pasang, dan </span>5) <span style="color: black;">Kota
Pontianak sebanyak 441 pasang. </span><o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span><span style="color: black;">M</span>asih banyak langkah yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan pelayanan perkawinan, diantaranya adalah : 1) membangun koordinasi
yang baik antar majelis dan lembaga keagamaan Buddha, 2) tetap melayani
pemberkatan perkawinan dan pencatatan perkawinan namun tetap mentaati protokol
kesehatan, 3) melakukan pembenahan dokumen kependudukan dan berkas perkawinan,
4) meningkatkan pemahaman masyarakat tentang perkawinan menurut Agama Buddha melalui
sosialisasi secara online. <o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-US">PENUTUP<o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-US">Kesimpulan<o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span><span style="color: black;">Perkawinan merupakan pintu gerbang dalam membangun keluarga
yang langgeng. Bangunan keluarga tersebut akan semakin kokoh jika mereka
memiliki tujuan yang jelas dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang makna
perkawinan menurut Agama Buddha. </span><o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span><span style="color: black;">Upaya untuk membangun keluarga bahagia dan sejahtera <i><span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-bidi-font-weight: bold; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;">(</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Hitāya Sukhāya<span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-font-weight: bold; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;">) </span></i><span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-font-weight: bold; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;">dapat terwujud jika pasangan suami isteri dapat mentaati azas monogami
yaitu<i> </i></span>perkawinan antara seorang laki-laki yang baik (dewa) dengan
seorang perempuan yang baik (dewi). </span><o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span><span style="color: black;">Nilai-nilai keyakinan dan moralitas merupakan soko guru
untuk membangun keluarga bahagia dan sejahtera. Namun demikian hal itu akan
sulit terwujud apabila tidak dilengkapi dokumen kependudukan, salah satunya
adalah dokumen perkawinan.<o:p></o:p></span></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>Pelayanan
perkawinan, pemberkatan dan pencatatan perkawinan masal merupakan bukti dan
langkah nyata peningkatan pelayanan perkawinan terhadap umat Buddha. Korelasi
dan dampak positif amat dirasakan di masyarakat oleh karena itu kegiatan
semacam ini handaknya terus ditingkatkan. Disamping itu, tetap harus dilakukan
secara hati-hati dan mengikuti ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
Tahap selanjutya adalah dilakukan pengesahan anak melalui catatan pinggir atau
pengesahan anak melalui sidang di pengadilan setempat. <o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span><span style="color: black;">Semangat melayani, semangat mengabdi kepada umat Buddha
merupakan modal dasar dalam mematahkan berbagai hambatan pelayanan perkawinan.
Yakinlah bahwa seberat apapun kendala yang dihadapi, pasti ada jalan keluarnya.
</span><o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-US">Saran<o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>Pelayanan
perkawinan merukakan kebajikan yang tak terhingga, oleh karena itu saya
mengajak untuk berdiri tegak mengembangkan Buddha Dhamma. Tuntun dan bimbinglah
umat kita yang belum memahami tentang perkawinan menurut Agama Buddha, bantu
mereka yang mengalami kesulitan atau beberapa kendala sehingga mereka dapat
mengikuti pemberkatan perkawinan dan mentatatkannya di Catatan Sipil setempat. <o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Oleh: Saryono, S.Ag., M.Pd<o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-US">DAFTAR PUSTAKA<o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 22.5pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-style: italic;">D</span><span lang="EN-US">ī<span style="mso-bidi-font-style: italic;">gha Nik</span>ā<span style="mso-bidi-font-style: italic;">ya,</span> 2009, Team</span><span class="A3"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-family: "Pali Palatino";"> </span></span><span class="A3"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 11.0pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-family: "Pali Palatino"; mso-bidi-font-weight: bold;">Giri Mangala Publication, Team DhammaCitta Press, </span></span><span lang="EN-US">Jakarta.<o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 22.5pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span lang="EN-US">Edi Wijaya dan Indra Anggara, 2015 " Aṅguttara
Nikāya II" DhammaCitta Press, Jakarta. <o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 22.5pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span lang="EN-US">Tanhadi : (<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><u style="text-underline: thick;">https://artikelbuddhist.com)</u> </i>15 Februari
2021.<o:p></o:p></span></p>

<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="color: black;">Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan sebagaimana telah diubah dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2019 tentang perkawinan.<o:p></o:p></span></p>

Peningkatan Pelayanan Perkawinan Agama Buddha di Kalimantan Barat

PENDAHULUAN Mencuatnya berbagai isu aktual yang dihadapi umat Buddha akhir-akhir ini menyita perhatian banyak kalangan, teru...

Baca selengkapnya »

PEMBINAAN PENGUATAN KEYAKINAN DAN PENINGKATAN EKONOMI KREATIF UMAT BUDDHA KABUPATEN LANDAK

<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidsFGbQfFEsY7ti0DWpGCOzSVHwYGaxWAQA7Y1WyTk9Buyn9k8EClLpj6bkpK3wc9GVrF8rc7rCfORnEn34drs4nmcvF9kVsMQ0P4lCPQo11jpnT14HtP5vsoZyn59J6uq3p7sAv0GPwB_/s1280/WhatsApp+Image+2020-08-14+at+10.45.08.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidsFGbQfFEsY7ti0DWpGCOzSVHwYGaxWAQA7Y1WyTk9Buyn9k8EClLpj6bkpK3wc9GVrF8rc7rCfORnEn34drs4nmcvF9kVsMQ0P4lCPQo11jpnT14HtP5vsoZyn59J6uq3p7sAv0GPwB_/s640/WhatsApp+Image+2020-08-14+at+10.45.08.jpeg" width="640" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Landak, Bimas buddha kanwil kemenag prov. Kalbar menyelenggarakan kegiatan pembinaan penguatan  keyakinan dan peningkatan ekonomi kratif umat buddha daerah 3T angkatan I pada Jumat (14/8/2020). </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Kegiatan tersebut d selenggarakam pada jumat 14 agustus 2020 di kabupaten landak.

Kegiatan tersebut d hadiri oleh 45 peserta yang berasal dari umat buddha kab. Landak yang terdiri dari penyuluh agama buddh non PNS , guru agama buddha Non PNS dan tokoh umat buddha. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"> Drs. H. Muhlis,M.Pd selaku Krpala Kantor Kementerian Agama Kab. Landak membuka acara secara resmi

Acara yang mendapat antusias yang tinggi dari umt buddha kb. Landak berjalan dengan lancar, tertib, serta dilaksanakan menggunakan protokol kesehatan secara penuh. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Seluruh peserta mencuci tangan sebelum melakukan regristrasi dan wajib memaki masker serta menjaga jarak satu sama lainnya.

Pada pembukaan kegiatan, dalam sambutannya Naryoto selaku pembimas Buddha Kanwil Kemenag Prov.Kalbar menyebutkan bahwa "kegiatan harus tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan memalukan 3M yakni mencuci tangan, memakai masker dan menjada jarak" tegasnya dalam sambutan. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"> Selain itu Naryoto juga berharap dengan diadakannya kegiatan tersebut umat buddha khususnya kabupaten Landak dapat meningkatkan keyakinan dan dapat mengembangkan usaha ekonomi kreatif guna kemajuan umat buddha sendiri. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"> Keyakinan umat beragama pada era modern ini lebih mendapat tantangan yang lebih berat dari pada era sebelumnya, karena tantangan yang di hadapi sekarang semakin luas dengan semakin berkembangnya media sosial dan media elektronik. Hal tersebut di sampaikan Muhklis selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Landak.

"Media hanya sebagai pendukung, keyakinan tidak bisa dipelajari hanya dari media saja tapi juga perlu melakukan pendalamn dengan orang yang tepat sehingga agama bukan untuk diperdebatkan namun agama untuk diyakini dan diamalkan" ungkap mukhlis </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"> Kegiatan yang dilaksanakan satu hari tersebut mengusung tiga narasumber yang berasal dari Bimas Buddha Kanwil Kemenag Prov. Kalbar, Kemenag Kab. Landak dan Dinas Pariwisata Kab. Landak.

Melalui kegiatan tersebut seluruh peserta diberikan materi agar dapat memperkuat keyakinan terhadap Buddha Dharma, dan dapat meningkatkan usaha ekonomi yang nantinya dapat menyokong kelangsungan dan kemajuan umat buddha di kab. Landak para peserta juga diajarkan bagaimana membangun ekonomi, cara meningkatkan perekonomian dengan cara cara yang mudah sehingga pembangunan dan perkembangan umat Buddha dimasyarakat dapat meningkat dan dapat menjadi contoh bagi umat Buddha di kabupaten lainnya.(MT/BB)</div>

PEMBINAAN PENGUATAN KEYAKINAN DAN PENINGKATAN EKONOMI KREATIF UMAT BUDDHA KABUPATEN LANDAK

Landak, Bimas buddha kanwil kemenag prov. Kalbar menyelenggarakan kegiatan pembinaan penguatan keyakinan dan peningkatan ekonomi kratif u...

Baca selengkapnya »

Pemberitahuan Bantuan Operasional

Pemberitahuan Bantuan Operasional

Baca selengkapnya »

Pembimas Buddha Ziarah Taman Makam, Menyambut Waisak 2563 BE/2019

<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtP7e6qiUCcNjGyW-BxEPlclwjCtd1fwPhbFCt-8cpxs9NGjPcq6oynS7j30rGDU5NUTIR0_U5-zPSy_R8CEd1FSgj1vkNT_K0dusNBmdLz7ABM9vnCUajIf3Yk0cLMVu_0e_tdwS5wyUz/s1600/WhatsApp+Image+2019-04-28+at+14.39.26+%25281%2529.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="864" data-original-width="1152" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtP7e6qiUCcNjGyW-BxEPlclwjCtd1fwPhbFCt-8cpxs9NGjPcq6oynS7j30rGDU5NUTIR0_U5-zPSy_R8CEd1FSgj1vkNT_K0dusNBmdLz7ABM9vnCUajIf3Yk0cLMVu_0e_tdwS5wyUz/s400/WhatsApp+Image+2019-04-28+at+14.39.26+%25281%2529.jpeg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="color: #333333; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kubu
Raya (bimasbuddha) –Pembimas Buddha Kantor wilayah Provinsi Kalimantan Barat didampingi
Penyelenggara Bimas Buddha Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya serta umat
Buddha dan Para Tokoh dari Lembaga/ Majelis Agama Buddha mengikuti kegiatan
Ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Dharma Patria Jaya, Kubu Raya,
Minggu(28/4/2019)pagi. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig3sEFt8HhH9iwd4EtPdO8-1GJGzXXFFnDOI1efOuOTUk3rifqhYC6XavufGTRvoRsgI9l8ZrXnl9WGkIAp_64CHk28Jm6aybi13oTaptFP23nXp5kcJACylO2EFLxPvJBFzWMl8j5NZCJ/s1600/WhatsApp+Image+2019-04-28+at+12.11.18+%25283%2529.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1159" data-original-width="1275" height="362" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig3sEFt8HhH9iwd4EtPdO8-1GJGzXXFFnDOI1efOuOTUk3rifqhYC6XavufGTRvoRsgI9l8ZrXnl9WGkIAp_64CHk28Jm6aybi13oTaptFP23nXp5kcJACylO2EFLxPvJBFzWMl8j5NZCJ/s400/WhatsApp+Image+2019-04-28+at+12.11.18+%25283%2529.jpeg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="color: #333333; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kegiatan
ziarah ke Taman Makam Pahlawan merupakan rangkaian dari acara perayaan Hari Tri
Suci Waisak<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>yang jatuh pada Minggu (19/5/2019)
mendatang oleh Panitia Waisak Bersama 2563 BE/2019. Perayaan Tri Suci Waisak Bersama
kali ini mengangkat tema “Kita Jaga Kebersamaan umat dalam memperkokoh NKRI”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="color: #333333; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Melalui
Kegiatan Ziarah, mengingatkan umat Buddha agar senantiasa mengenang jasa para
Pahlawan. Sekarang ini kita biasa menikmati kebebasan, berkat jasa dari para Pahlawan.
Sekarang kita punya tanggung jawab bersama untuk mengisi kemerdekaan, dengan mengabdi
kepada Negara sesuai bidang kemampuan kita masing-masing” Ungkap<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>Naryoto .</span><span style="color: #333333; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="color: #333333; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ketua panitia Waisak Bersama 2563 BE/2019<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>Kalbar, Yandi mengatakan,<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>kegiatan karya bhakti dan ziarah makam
pahlawan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>merupakan kegiatan pembuka dari
serangkaian Kegiatan Waisak Bersama 2563 BE/2019 . Adapun rangkaian Kegiatan
Waisak<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>Bersama 2563 BE/2019 antara
lain<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>karya bhati dan ziarah<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Dharma Patria
Jaya, Kontes Buddhis Idol, lomba Dhammadesana, lomba Tari Kreasi Nusantara,
lomba mewarnai <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>scrapbook , <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan Jalan Kerukunan. Puncak kegiatan akan
dilaksanakan Dharmasanti Waisak pada Minggu (26 /5/ 2019)mendatang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="color: #333333; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSOdKNlCuQI8YqJkgyuTUysNWIrKNllIIt-0czlHgaRIzFEvLsDgIdxRjg71qcmztAuHqgs4CH0CUzkMJyYmb96R2G1i2if_mtZGacQ_bE8EL_3kcp3AcYPG3mPnt6wuiXd6-ZQI1s0VOE/s1600/WhatsApp+Image+2019-04-28+at+14.39.27.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSOdKNlCuQI8YqJkgyuTUysNWIrKNllIIt-0czlHgaRIzFEvLsDgIdxRjg71qcmztAuHqgs4CH0CUzkMJyYmb96R2G1i2if_mtZGacQ_bE8EL_3kcp3AcYPG3mPnt6wuiXd6-ZQI1s0VOE/s320/WhatsApp+Image+2019-04-28+at+14.39.27.jpeg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaunWxlJw8xiy7UB1CsnT4fUKmWHmISdh2O0uCFjzIH_aFo0SolOi2mJCTN_cgHPcu7HTKfEPgNcyKP9zjGBfFs48tl03g5eryihr9f9o6k9y_p8Bub-M5_t9fQepOUKdhHOzuSRYBqjsT/s1600/WhatsApp+Image+2019-04-28+at+13.22.36+%25281%2529.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="588" data-original-width="1040" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaunWxlJw8xiy7UB1CsnT4fUKmWHmISdh2O0uCFjzIH_aFo0SolOi2mJCTN_cgHPcu7HTKfEPgNcyKP9zjGBfFs48tl03g5eryihr9f9o6k9y_p8Bub-M5_t9fQepOUKdhHOzuSRYBqjsT/s320/WhatsApp+Image+2019-04-28+at+13.22.36+%25281%2529.jpeg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinhnzTNvcWuJImz18idmLgu6e-1S4R9wPBIYtBrSLfZmjUPkkbWksEuK6q1Vd6KNJYhRDJpp_X5RWCM4aVXGDLDa2seAkcwMlym1iwTfyOJwb3GOPYJhqYOSTysx_MkmM-0MNIUoq51RHT/s1600/WhatsApp+Image+2019-04-28+at+14.39.26.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinhnzTNvcWuJImz18idmLgu6e-1S4R9wPBIYtBrSLfZmjUPkkbWksEuK6q1Vd6KNJYhRDJpp_X5RWCM4aVXGDLDa2seAkcwMlym1iwTfyOJwb3GOPYJhqYOSTysx_MkmM-0MNIUoq51RHT/s320/WhatsApp+Image+2019-04-28+at+14.39.26.jpeg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOjx3xIcmsyPlVPt1m0rBZfFkHPgPEm5i8bz-NZv-Ot6hodOHqjhUff_ljYaaxz7R-xTF9jGM4J1LU3bbvTsbVp5Wv8NUdk3FJj6inEffE-7f1-CyMD-9S2NMjNqcxlcvcywevWnFiyVOz/s1600/WhatsApp+Image+2019-04-28+at+13.22.35.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="780" data-original-width="1040" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOjx3xIcmsyPlVPt1m0rBZfFkHPgPEm5i8bz-NZv-Ot6hodOHqjhUff_ljYaaxz7R-xTF9jGM4J1LU3bbvTsbVp5Wv8NUdk3FJj6inEffE-7f1-CyMD-9S2NMjNqcxlcvcywevWnFiyVOz/s320/WhatsApp+Image+2019-04-28+at+13.22.35.jpeg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="color: #333333; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<br />

Pembimas Buddha Ziarah Taman Makam, Menyambut Waisak 2563 BE/2019

Kubu Raya (bimasbuddha) –Pembimas Buddha Kantor wilayah Provinsi Kalimantan Barat didampingi Penyelenggara Bimas Buddha Kota Pontianak d...

Baca selengkapnya »