Pontianak - Selasa (15/11) Pembimas Buddha Prov. Kalimantan Barat  gelar Rapat Koodinasi bersama Penyelenggara Kota Pontianak, Penyelenggara Kab. Kubu Raya, Ketua Walubi Prov. Kalbar, Walubi Kota Pontianak, Walubi Kab. Kubu Raya dan seluruh ketua Majelis Kalimantan Barat. Rapat tersebut diselenggarakan di ruang bimas Buddha Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Kalimantan Barat. Dalam rapat ini dihadiri pula aparat keamanan Polda Kalimantan Barat. Rapat tersebut diselengggarakan dalam rangka menindak lanjuti dan pengambilan sikap atas kejadian pelemparan  boom molotov yang menimpa Vihara Budi Dharma Singkawang.

Pada Senin (14/11) dini hari terjadi ledakan boom molotov di Vihara Budi Dharma Singkawang yang bertempat di Jalan GM Situt Kota Singkawang. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 02.00-03.00 WIB. Pada saat ini kasus tersebut telah ditangani pihak yang berwenang.

Saryono, S.Ag., M.Pd selaku Pembimas Buddha Kalimantan Barat sangat menyayangkan atas terjadinya pelemparan bom molotov tersebut. Kasus yang terjadi di Singkawang memang tidak menimbulkan efek kerugian material dan menyebabkan jatuhnya korban jiwa, namun kejadian tersebut tidak bisa dianggap remeh dan harus disikapi demi kerukunan bersama. Dalam hubungan sosial masyarakat kita harus mengutamakan sisi kemanusiaan, sisi persatuan dan kesatuan bangsa.

Saryono mengatakan “hal yang paling rawan adalah hal yang berkaitan dengan agama, saya menghimbau kepada para majelis agar menyampaikan pada jajaran dan Vihara dibawah naungan majelis masing-masing untuk mengantisipasi termasuk menjaga sikap, menjaga kondisi agar tidak terpancing oleh berita miring yang beredar di media sosial sehingga semua dapat aman terkendali.”

“mudah-mudahan peristiwa ini tidak terulang kembali dan kita harus sama-sama membina diri, dengan kejadian ini saya berharap dapat menjadikan hubungan kekeluargaan antar sesama umat Buddha semakin terjalin lebih erat” tegasnya.

“Kami datang mengajak dan menghimbau agar tidak mudah terprovokasi demi kerukunan beragama, selain itu kita harus berpandangan secara dewasa karena semua agama tujuannya adalah kedamaian dan jangan mudah terpancing dengan berita yang beredar” tambah Diondi A Manik salah satu anggota aparat keamanan Polda Kalbar.

Banyak kabar yang terkesan melebih-lebihkan dan kabar tersebut apabila tidak ditanggapi secara bijak akan dapat menimbulkan persepsi yang salah dan mudah memprovokasi banyak pihak.

“kami berterima kasih atas perhatian dari Polda Kalbar serta Pembimas Buddha Kalbar yang telah memberikan respon yang sangat cepat, kita berharap kasus ini segera terselesaikan dan semua dapat berjalan dengan kondusif kembali” kata salah satu perwakilan Majelis Kalimantan Barat dalam rapat. 
                                                                                                                 
Hasil dari rapat tesebut adalah Pembimas Buddha Prov. Kalbar beserta WALUBI dan Ketua Majelis Kalimantan Barat membuat Pernyataan Sikap dan Kesepakatan yang akan disampaikan kepada Direktur Jenderal Bimas Buddha. (mt)








0 komentar:

Posting Komentar

 
Top