Pontianak - Vihara Buddharatana yang berdiri kokoh dan
megah di Jalan Katulistiwa Gg. Famili Pontianak Utara setelah melewati masa
pembangunan 4 tahun 10 bulan akhirnya diresmikan secara langsung oleh Wakil
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono.
Peresmian
yang diselenggarakan berangsung hikmat dengan dihadiri oleh sebelas Bhikkhu
Sangha Teravada Indonesia. Selain itu pula hadir Wakil Wali Kota Pontianak Edi
Rusdi Kamtono, Pembimas Buddha Knwil Kemenag Prov. Kalbar Saryono,
Penyelenggara Bimas Buddha Kota Pontianak Yanto, Polsek Pontianak Utara, Lurah
Pontianak Utara, Danramil Pontianak Utara.
Peresmian
Vihara ditandai dengan pemotongan pita
dan penandatangannan prasati oleh Ketua Sangha Teravada Indonesia YM Bhikkhu
Subhapanno Mahatera, Wakil Wali Kota Pontianak dan didampingi oleh Pembimbing
Masyarakat Buddha Kanwil Kemenag Prov. Kalbar Saryono pada Minggu (4/6).
Proses
pembangunan Vihara yang memakan waktu lama menunjukkan tidak mudahnya jalan
pembangunan Vihara. Namun dengan bantuan dan semangat pengurus dan panitia
dapat terselesaikan pembangunan Vihara bagi umat Buddha Khususnya wilayah
Pontianak. Hal tersebut yang disampaikan Hermanto selaku ketua Pembangunan
Vihara. Ia juga menyampaikan terimaksih kepada pemerintah, donator dan anggota
Sangha yang telah memberikan bantuan baik moral dan materi juga kepada Pembimas
Buddha Prov. Kalbar dan Penyelenggara Bimas Buddha Kota Pontianak yang telah
bersedia memberikan bantuan melalui program bantuan pembangunan tempat ibadah
dan renovasi Sekolah Minggu Buddha.
Dalam
sambutannya Edi rusdi Kamtono menyampaikan dengan diresmikan Vihara
Buddharatana Pontianak diharapkan Vihara tersebut dapat menjadi wadah
berkumpulnya umat Buddha dalam mempelajari dhamma dan sebagai sarana beribadah
umat Buddha khususnya di Wilayah Kota Pontianak. Ia juga berharap umat Buddha yang merupakan
bagian dari
bangsa Indonesia tetap menjaga kerukunan dan toleransi kepada sesama dan tidak
terpengaruh oleh berita miring yang beredar di media sosial.
Ketua Sangha Teravada Indonesia Y.M Bhikkhu Subhapanno Mahatera, menyampaikan
ucapan selamat atas dilangsungkannya peresmian Vihara Buddharatana. Beliau
menyampaikan Bahwa Vihara Buddharatana merupakan Vihara Teravada dengan bangunan
termegah di Pontianak saat ini. Ia juga menyarankan agar Vihara dan Cetiya
lainnya mengikuti jejak Vihara Buddharatana dalam membangun sarana dan
prasarana Vihara. Selain itu beliau
menyampaiakn model pembinaan di Kalimantan Barat berbeda dengan tempat lainnya,
pembinaan di Kalbar lebih berpusat pada bidang pendidikan, ini menandakan bahwa
Vihara berkembang menjadi pusat pendidikan formal yang menanamkan nilai-nilai
moral sejak dini pada anak sehingga dapat terbawa hingga kelak nanti. Beliau
juga berharap Vihara selain sebagai tempat beribadah umat Buddha, Vihara juga
harus dapat menjadi pusat pengembangan (1) Pendidikan; (2) Seni Budaya; (3)
Sosial Kemasyarakatan; (4) Pusat Meditasi.
Saryono
selaku Pembimbing Masyarakat Buddha Kanwil Kemenag Prov. Kalbar mengucapkan selamat
dan memberikan apresisai yang sangat tinggi atas dibangunnya Vihara
Buddharatana Pontianak. Ia melihat bangunan vihara ini memiliki corak yang
berbeda dari bangunan vihara lainnya,
sehingga tampak lebih indah dan rapi. Ia juga memaknai pemakaian kaca pada
dinding-dinding Vihara sebagai lambang intropeksi diri kedalam batin dan
mengontrol diri masing-masing. “Kaca yang bersih dapat mendeteksi debu sekecil
apapun yang menempel padanya, dapat menembus, dapat melihat kekotoran
kekotoran-kekotoran itu. Demikian pula hendaknya setiap orang dapat mendeteksi,
melihat dengan jelas kotoran batin yang menghinggapinya segingga senantiasa
dapat kita basmi sampai ke akar-akarnya” jelas Saryono.
Saryono
berharap dengan diresmikannya Vihara ini selain dapat digunakan sebagai tempat
ibadah umat Buddha juga dapat dijadikan tempat berlatih etika dan sosial antar
satu sama lainnya. Selain itu juga ia berharap Vihara dijadikan tempat belajar
dhamma sebanyak-banyaknya, namun tidak cukup hanya belajar, tapi harus
dipraktekkan kepada diri sendiri dan orang-orang sekitarnya. Hal ini sesuai
dengan sabda sang Buddha dalam Dhammapada ayat 101 yang sebagai berikut:
“Sahassamapi ce gāthā
anatthapadasaṁhitā
ekaṁ gāthāpadaṁ seyyo
yaṁ sutvā upasammati”
yang artinya :
“Dari pada seribu bait syair yang tak berguna, adalah lebih bai
sebaik syair yang berguna, yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya”
Dengan demikian maka dalam Vihara ini
nantinya dapat digunakan sebagai tempat untuk mempraktekkan dhamma khususnya
dalam memanusiakan manusia.
0 komentar:
Posting Komentar