Singkawang (bimasbuddha) – “Pengamalan
Nilai-Nilai Pancasila Buddhis Dalam Pergaulan” hal tersebut merupakan materi
yang dipaparkan oleh Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Prov. Kalbar dalam Kegiatan
Pembinaan Mental Pelajar Buddhis yang diselengarakan oleh Kantor Kementerian
Agama Kota Singkawang.
Kegiatan yang berlangsung selama satu hari
pada Hari Sabtu 2 Desember 2017 tersebut ditempatkan di Jalan Raya Pasir
Panjang KM.15 Singkawang. Peserta yang hadir terdiri dari siswa-siswi Buddhis
yang mewakili beberapa sekolah di wilayah Kota Singkawang.
Nilai-nilai Pancasila Buddhis dirasa sangat
memberi pengaruh besar dalam mengatur pergaulan khususnya bagi para remaja dimasa
kini. karena Pancasila Buddhis merupakan landasan dasar dalam menjalani
kehidupan bagi umat Buddha.
Generasi muda Buddhis yang termasuk
didalamnya adalah siswa-siswi Buddhis merupakan generasi yang masih sangat
rawan terhadap perkembangan pergaulan dimasa sekarang. Tidak dipungkiri bahwa
perkembangan jaman yang seluruhnya berbasik media elektronik dapat membawa
pengaruh buruk bagi pergaulan remaja apabila tidak disikapi dengan bijaksana.
Pancasila Buddhis merupakan landasan utama
umat Buddha yang mencangkup lima aturan moral yang diantaranya (1) tidak boleh
membunuh; (2) tidak boleh mencuri; (3) tidak boleh berbuat zina; (4) tidak
boleh berbohong; (5) tidak boleh minum-minuman keras. Dengan menjalankan dan
mematuhi lima aturan moral tersebut maka pergaulan dapat dikendalikan dan tidak
terjerumus dalam hal-hal negative.
“dengan berpegang teguh pada Pancasila
Buddhis, maka saya yakin bahwa generasi Buddhis tidak akan terjerumus dan dapat
membentengi diri dari pergaulan yang salah” ungkap Saryono.
Selain itu juga disela-sela materi yang
diberikan Pembimas Buddha Kalbar juga memberikan motivasi kepada seluruh
peserta yang hadir, motivasi diberikan agar seluruh peserta agar memiliki
semangat yang tinggi, dan sebagai generasi muda memiliki benteng yang kuat
dalam beriman, bertaqwa dan berwawasan kebangsaan sesuai dengan ajaran Buddha.
0 komentar:
Posting Komentar