Pontianak (bimasbuddha)
– Bertempat di Aula Kanwil Kememnag Prov. Kalbar Pembimas Buddha Kanwil Kemenag
Prov Kalbar mengadakan rapat koorsindasi dan pembinaan terhadap seluruh Ketua/Pengurus
Lembaga Agama dan Keagamaan Buddha Prov.
Kalbar. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada hari Rabu 27 Desember 2017.
Rapat dan pembinaan organisasi keagamaan Buddha tersebut dianggap penting
karena dapat digunakan sebagai salah satu sarana atau upaya peningkatan
koordinasi diantara sesama organisasi keagamaan Buddha dan juga dapat digunakan sebagai upaya untuk
menyamakan persepsi dan atau membangun mitra kerja dalam memberikan pelayanan terbaik
terhadap umat Buddha tanda ada sekat diantara mereka.
Mengawali rapat Saryono
berterima kasih kepada seluruh pengurus dan ketua Lembaga, Majelis, dan Ormas
Agama Buddha yang telah hadir pada kegiatan tersebut. Saryono juga berharap
dengan diikutinya rapat, seluruh Ketua dan Pengurus dapat menyampaikan hasil
rapat kepada seluruh anggota yang lainnya. “Saya harap informasi apapun yang
akan didapatkan pada hari ini agar dapat disampaikan kepada pada pengurus dan
anggota lainnya, jadi tidak ada lagi keluhan dari daerah yang tidak mendapatkan
pembinaan. Sudah sebagai tugas kita bersama untuk bergotong royong membina umat
Buddha di Kalimantan Barat” ungkapnya.
Pada kesempatan yang
berbahagia tersebut, Saryono membawakan materi sebagai salah satu pembinaan
mengenai legalitas Lembaga, Majelis, dan Ormas Agama Buddha lainnya.
Terdapat beberapa pokok bahasan yang diangkat yakni mengenai Tanda Daftar Vihara, Tanda Daftar Ormas Buddha, Ijin Operasional Yayasan, Hak Milik Aseet Yayasan, Ijin Operasional Sekolah Minggu Buddha dan yang lainnya hingga Ijin rohaniwan Asing.
Terdapat beberapa pokok bahasan yang diangkat yakni mengenai Tanda Daftar Vihara, Tanda Daftar Ormas Buddha, Ijin Operasional Yayasan, Hak Milik Aseet Yayasan, Ijin Operasional Sekolah Minggu Buddha dan yang lainnya hingga Ijin rohaniwan Asing.
Lebih lanjut ia
mengatakan bahwa di Prov. Kalimantan Barat ini masih banyak Lembaga, Yayasan
dan Majelis yang belum memiliki tanda daftar sebagai legalitas. “Ayo kita tata
bersama segala hal yang menyangkut
legalitas sesuai aturan/regulasi yang ada, termasuk
asset yang dimiliki Lembaga/Yayasan/Majelis. Hal ini perlu kita benahi agar
dapat mencegan konflik yang mungkin terjadi karena tidak adanya legalitas yang
jelas. Segera lengkapi berkas, kami akan memberikan pelayanan yang mudah, cepat,
tepat dan gratis, namun tetap berpedoman pada regulasi yang berlaku” ungkap
Saryono
Disela materinya
Saryono tidak ragu untuk memberikan contoh file kepada seluruh pengurus/ketua
untuk memudahkan dalam mengurus segala hal yang berkaitan dengan legalitas
tampat ibadah.
Selain hal itu Saryono
juga memiliki agenda lain yakni pembentukan panitia Waisak tahun 2018. Ia
mengaharapkan setelah selesai pembinaan dan rapat koordinasi akan terbentuk
kepanitiaan inti untuk menyongsosng Waisak tahun 2018. Ia menganggap semakin
cepat kepanitiaan dibentuk maka segala persiapan dan kematangan dari segala
prosesi dan kegiatan akan semakin baik.
“Silahkan tentukan
pengurus inti saja dulu untuk Waisak tahun 2018 supaya sega hal dapat
dipesiapkan dengan sebaik mungkin sehingga perayaan Waisak 2018 akan semakin
meriah dari tahun sebelumnya”
Setelah melalui proses
pemilihan panitia inti Waisak tahun 2018 yang cukup memakan waktu lama maka
terpilih Elni Kohar sebagai Ketua Panitia Waisak Bersama di Tahun 2018. Sebagai
ketua terpilih Elni Kohar mengungkapkan agar seluruh Lembaga, Majelis, Yayasan
dan seluruh sekte Agama Buddha yang ada di Kalimantan Barat dapat berbaur guna
mengsukseskan Waisak Bersama Tahun 2018.
0 komentar:
Posting Komentar