Pontianak (dbb) – Sekolah Tinggi Agama Buddha Raden Wijaya menggelar Seminar Nasional yang bertajuk “Mengembangkan Cinta Kasih untuk Mewujudkan Indonesia yang Toleran dan Multikutural” Jumat s.d Senin (24 s.d 27 Februari 2017) bertempat di gedung GOR Giri Mandala, Kab. Wonogiri – Jawa Tengah. Seminar tersebut diisi oleh beberapa narasumber dan dihadiri oleh Pembimbing Masyarakat Buddha se - Indonesia.
Disela acara tersebut, ketua Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Raden Wijaya Hesti Sadtya dibeseta jajarannya mengadakan pertemuan bersama Pembimas Buddha se Indonesia. Pada kesempatan baik tersebut Saryono selaku Pembimbing Masyarakat Buddha Prov. Kalimantan Barat menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan mahasiswa Buddhis, salah satunya adalah agar mahasiswa Buddhis Raden Wijaya memiliki semangat tinggi untuk menuntut ilmu sehingga dapat menciptakan generasi yang handal dan lulusan yang berkualitas.
Seiring berjalannya waktu dan perubahan jaman yang semakin cepat, maka sebagai generasi muda khususnya mahasiswa juga harus mengikuti perkembangan era modern, dengan demikian mahasiswa Buddhis tidak harus serta merta hanya mempelajari ilmu agama namun juga bias mengembangkan potensi diri dalam bidang lain. Mahasiswa harus meningkatkan keterampilan termasuk seni dan budaya Buddhis sebagai wahana kemajuan Buddha Dharma dibidang pendidikan.
Memandang kondisi Provinsi Kalimantan Barat yang kekurangan SDM dalam Pendidikan Agama Buddha, Saryono mengatakan Kalbar masih sangat membutuhkan SDM dan siap menerima output STABN Raden Wijaya karena di wilayah kami masih banyaknya sekolah-sekolah umum dan sekolah bercirikan Buddhis tingkat SD, SMP dan SMA yang belum memiliki guru PAB.

Kalimantan Barat juga siap menerima penelitian dan pengabdian masyarakat khususnya para mahasiswa Buddhis dalam meningkatkan dan mempersiapkan diri untuk menerapkan ilmunya sesuai dengan kondisi masyarakat setempat tambah Saryono.





0 komentar:

Posting Komentar

 
Top