Pontianak – Pembimas
Buddha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat menyelenggarakan
Bimbingan Teknis Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Buddha Provinsi Kalimantan
Barat tahun Anggaran 2017. Acara berlangsung selama tiga hari yakni sejak Jumat
s.d Minggu (28 s.d 30 Juli 2017) di Hotel Mercure Jalan Ahmad Yani No 91
Pontianak.
Kegiatan
yang bertajuk tema “Melalui Diklat Kurikulum Tahun 2013 Pendidikan Agama
Buddha Kita Tingkatkan Kualitas Hasil Belajar Siswa” tersebut dibuka secara
resmi oleh Supriyadi selaku Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Ditjen
Bimas Buddha Kementerian Agama Republik Indonesia.
Supriyadi selaku
Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha dalam sambutannya menegaskan bahwa Ditjen
Bimas Buddha melalui Pembimas Buddha Prov. Kalbar selaku berupaya untuk
meningkatnya mutu dan kualitas para guru pendidikan Agama Buddha terhadap
kompleksitas kurikulum 2013. Pemerintah telah memberikan apresiasi dengan
memberikan Tunjangan Profesi Guru (TPG) yang harus diikuti dengan kinerja yang
semakin membaik. Banyak hal yang harus dikembangkan. “Saya berharap guru tidak
jemu dan berpuas diri apalagi sampai melalaikan kewajibannya”. Beberapa
persoalan dalam dunia pendidikan yang harus diselesaikan salahsatunya adalah karakter.
Melalui penerapan kurikulum 2013 diharapkan dapat menjawab persoalan karena
dalam kurikulum 2013 terdapat pendidikan karakter. Religius, Kemenadirian,
Gotong royong merupakan contoh jati diri/karakter yang dibangun dinegeri ini.
“tidak hanya ilmu agama, sebagai guru pendidikan agama Buddha hendaknya dapat
menyiapkan siswa yang berkarakter menuju generasi emas” tambah Supriyadi.
Wiyono selaku ketua panitia menyampaikan
bahwa Kegiatan Bimbingan Teknis Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Buddha Provinsi
Kalimantan Barat Tahun 2017 ini mengundang lima orang narasumber yang terdiri
dari narasumber di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Kalimantan Barat, narsumber dilingkungan Kementerian Agama Republik Indonesia, narasumber
dilingkungan LPMP, serta narasumber yang berkompeten dibidangnya sehingga
tujuan dari kegiatan tersebut dapat mencapai hasil yang maksimal. Ia juga
menyampaikan bahwa kegiatan tersebut diikuti oleh 80 peserta yang terdiri dari
51 Guru Pendidikan Agama Buddha berstatus PNS dan 29 Guru Pendidikan Agama
Buddha berstatus Guru Tidak Tetap.
Peserta terlihat sangat antusias mengikuti
kegiatan, hal ini terlihat dari semangat dalam keikutsertaan peserta saat
menerima materi dari narasumber. Peserta mendapatkan materi yang sangat bermanfaat
yang nantinya dapat langsung diterapkan dalam proses pembelajaran.
0 komentar:
Posting Komentar