Solo (1 Agustus
2017). Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Badan Litbang dan
Diklat Kementerian Agama menggelar Rapat Koordinasi Kediklatan Teknis Tengah
Tahun 2017 (Rakor) di The Royal Surakarta Heritage, Kota Solo, Jawa Tengah,
(1/8). Rakor yang berlangsung pada 1-4 Agustus 2017 ini dibuka secara langsung
oleh Kepala Badan Litbang dan Diklat, Prof. H. Abd. Rahman Mas’ud, Ph.D. Hadir
dalam pembukaan bersama peserta, yaitu Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis
Pendidikan dan Keagamaan, Sekretaris Badan Litbang dan Diklat, dan Kepala Balai
Diklat Keagamaan.
Dalam arahannya,
Kepala Badan mengapresiasi pentingnya Rakor untuk menyinergikan program-program
diklat dengan unit pengguna dalam rangka meningkatkan kualitas SDM Kementerian
Agama. Dalam forum inilah perencanaan diklat bisa disusun bersama sehingga
lebih aspiratif dan akomodatif terhadap kebutuhan stakeholders.
Perencanaan harus dipersiapkan dengan baik karena separuh kesuksesan ada dalam
perencanaan yang baik. Mengutip pepatah tokoh perjuangan Amerika Serikat,
Benjamin Franklin, Kepala Badan menegaskan “if you fail to plan, you plan to
fail” (jika anda gagal menyusun perencanaan, anda sedang merencanakan
kegagalan).
Menurut Kepala
Badan, Rakor ini merupakan momentum terbaik untuk menata ulang kediklatan.
“Momen khusus seperti ini penting karena selama ini kita terjebak pada
rutinitas pekerjaan. Terjebak dalam rutinitas menjadi penyakit bersama. Bila
terlalu fokus pada rutinitas, sulit terjadi kreatifitas. Ketiadaan kreativitas
menyebabkan penyusunan program lebih banyak meniru apa yang sudah ada
sebelumnya (copy paste). Bila tidak ada kreativitas, maka no
spirit,no passion (tidak ada semangat, tidak ada gairah).
Dalam acara
pembukaan Rakor ini, atas nama panitia, Nani Sutiati melaporkan bahwa tujuan
Rakor adalah (1) mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan dan anggaran kediklatan
teknis tahun 2017 dan merencanakan kegiatan dan anggaran kediklatan teknis
tahun 2018; (2) menghimpun gagasan dan saran dalam rangka penyempurnaan sistem
penjaminan mutu dan kurikulum diklat teknis; dan (3) menyusun Desain Diklat
Unggulan untuk guru mata pelajaran Ujian Nasional dan Ujian Madrasah Berstandar
Nasional. “Rakor diikuti oleh 75 orang peserta yang terdiri atas Pejabat
Struktural dan Fungsional pada Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan
Keagamaan, Kepala Seksi Diklat Teknis Balai Diklat Keagmaan, Perwakilan
Sekretariat Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Perwakilan Pusdiklat
Tenaga Administrasi, Perwakilan Ditjen Pendis, Kepala Bidang/Pembimas pada
Kanwil Kementerian Agama Provinsi, dan Perwakilan Kankemenag Kabupaten/Kota”,
terang Kepala Bagian Tata Usaha Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan
Keagamaan ini.
Saryono, sebagai
salah satu peserta dari Kanwil Kemenag Prov. Kalimantan Barat, sekaligus
mewakili para Pembimas Buddha mengikuti acara tersebut dengan penuh semangat.
Dalam sesi diskusi kelompok, ia masuk dalam Kelompok III yang membahas tentang
usulan Program Kediklatan tahun 2018 hingga beberapa tahun kedepan menyampaikan
bahwa: “Kini sudah saatnya kita berkreasi demi tercapainya Sumber Daya Manusia
berkualitas khususnya ASN Kementerian Agama harus melek teknologi serta mampu
mengikuti perkembangan jaman”.
Dalam suasana
diskusi kelompok tersebut Saryono menyampaikan beberapa gagasan, diantaranya
adalah : 1) Bidang Penyuluhan : Diklat Fungsionak Diklat Penyuluh Non PNS, 2) Bidang
Pendidikan: Diklat Calon Pengawas, Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah, Penerapan
K13, Pengembangan Silabus K13, Penulisan Karya Ilmiah, PTK, Media Pembelajaran,
Teknik Penyusunan Soal UN, USBN, Analisis Evaluasi Hasil Belajar, 3) Diklat
Calon Penghulu, 4) Managemen pengelolaan Pondok Pesantren, 5) Diklat TIM
Penilai angka kredit, 6) Cinta Tanah Air, 7) Anti pornografi dan pornoaksi
serta beberapa usulan inovatif lainnya.
Untuk mempercepat
proses tercapainya pelaksanaan kediklatan dan menghemat biaya kiranya perlu
diadakan DDWK sesuai dengan kebutuhan masing-masing provinsi. Tetapi yang
paling penting dari semua itu adalah membangun kualitas kesadaran atau
reformasi mental untuk melakukan perubahan yang dimulai dari diri sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar