Pontianak (bimasbuddha) – Pembimas Buddha Kantor Wilayah Kementerian Agama  Provinsi Kalimantan Barat mengunjungi salah satu vihara Kota Pontianak yang terletak di Jalan Sungai Selamat wilayah Siantan, Pontianak Utara. Bukan tanpa tujuan Saryono mendatangi tempat tersebut. Ia yang sebelumnya telah berkoordinasi, mengajak seluruh pengurus dan anggota Yayasan Dharma Pertiwi Abadi untuk berkumpul bersama pada hari Sabtu 24 Februari 2018.
Terdapat banyak Yayasan Agama Buddha yang berdiri di wilayah Kalimatan Barat. Sebagai salah satu bagian dari pemerintahan, Saryono yang menjabat sebagai Pembimbing Masyarakat Buddha mempunyai kewajiban untuk melakukan pelayanan dan bimbingan pada umat khususnya wilayah Kalimantana Barat.
Saryono mengungkapkan bahwa dalam sebuah yayasan harus memiliki susunan kepengurusan dan administrasi yang lengkap dan jelas.  Oleh sebab itu ia mengumpulkan sejumlah pengurus untuk membahas segala sesuatu hal yang berkaitan dengan yayasan dan lebih khusus kepada asset hak milik yayasan.
Tidak dipungkiri sebuah yayasan dapat maju dan berkembang karena dukungan dan support yang dilakukan banyak orang. Tidak jarang pula yayasan memiliki asset yang begitu banyak yang telah dihibahkan sebagian orang demi kemajuan yayasan. Melalui pembinaan yang dilakukan, Saryono mengajak seluruh pengurus untuk berbenah diri mulai dari manajemen administrasi hingga asset hak milik tanah yayasan.
Secara umum, hingga saat ini masih banyak yayasan yang mengalami kendala dalam manajemen masing-masing yayasan. Dalam hal asset tanah dapat digambarkan dalam empat kategori, yaitu:
1.      Sertifikat tanah masih hak milik atas nama perorangan;
2.      Sertifikat tanah hak milik atas nama beberapa orang;
3.      Sertifikat tanah berstatus hak guna bangunan (HGB);
4.      Sertifikat tanak berstatus hak pakai;
5.      Sertifikat yang sudah berstatus hak milik yayasan.
Dari ke lima kategori tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa asset tanah yayasan yang masih berstatus hak milik perorangan dan hak milik beberapa orang pengurus sangat berpotensi untuk terjadi konflik dikemudian hari. Sedangkan untuk hak Guna Bangunan dan Hak Pakai sudah relative aman, namun yang paling aman adalah jika asset tersebut sudah berstatus sebagai Hak Milik yayasan.
Lebih lanjut ia mengajak kepada seluruh pengurus Yayasan dharma Pertiwi Abadi untuk segera menata dan membenahi administrasi seluruh asset yayasan.  “Mari kita sama-sama benahi dan tata kemabali segala sesuatu administrasi yang menyangkut asset kepemilikan yayasan agar tidk ada masalah yang terjadi dikemudian hari”
Para pengurus yayasan yang hadir saat terlihat sangat antusias atas pembinaan yang dilakukan oleh Pembimas Buddha pada hari itu. Wajah semangat mulai terpancar dari dalam diri mereka untuk memperbaiki dan mengurus asset hak milik yayasan sesuai dengan anjuran guna kelangsungan dan kemajuan Yayasan Dharma Pertiwi Abadi.





0 komentar:

Posting Komentar

 
Top