Bengkayang   Masih dalam suasana Waisak yang tepatnya jatuh pada 11 Mei 2017, umat Buddha bersuka cita merayakan hari Waisak. Jumat (19/5) Pemerintah Kabupaten Bengkayang beserta umat Buddha dan panitia Waisak Kabupaten Bengkayang menggelar Dharmasanti Waisak 2561 BE. Acara Dharmasanti Waisak tersebut diselenggarakan sekaligus sebagai acara penempatan gedung baru Sekolah Minggu Buddha Maitreya Pangkalan Makmur Bengkayang.
Seluruh umat Buddha Kabupaten Bengkayang turut hadir untuk menyaksikan kemeriahan acara Dharmasanti Waisak 2561 BE/2017. Terlihat beberapa tokoh masyarakat dan pemerintahan Kabupaten Bengkayang  serta Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat, Kasi Bimas Buddha Kab. Singkawang dan Ketua/anggota Majelis agama Buddha turut hadir dalam acara tersebut. Kemeriahan acara sudah terlihat dari pintu utama gedung yang telihat dari banyaknya spanduk dan ucapan selamat yang tersusun rapi.
Mengawali sambutannya Saryono selaku Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Prov. Kalbar mengucapkan selamat atas terlaksananya Dharmasanti Waisak dan penempatan gedung baru Sekolah Minggu Buddha Maitreya Pangkalan Makmur Bengkayang. Saryono mengajak umat Buddha Kab. Bengkayang untuk merenungkan tiga peristiwa agung sebagai bahan renungan memperingati hari raya Waisak. Menghadapi situasi bangsa Indonesia pada masa sekarang, Saryono menghimbau kepada seluruh umat Buddha khususnya diwilayah Kalimantan Barat untuk selalu menerapkan sikap toleransi dan selalu agar selalu menjaga keharmonisan antar umat beragama dan mengembangkan cinta kasih pada sesama.
Selain hal tersebut Saryono juga menyampaikan hal yang berkaitan dengan penmpatan gedung Sekolah Minggu Buddha Maitreya Pangkalan Makmur Bengkayang agar bangunan yang tersedia dapat digunakan sebagaimana mestinya dan dapat difungsikan semaksimal mungkin dalam memajukan Buddha Dharma di wilayah Kabupaten Bengkayang. Generasi penerus Buddha Dharma terletak pada generasi muda Buddhis yang terlahir dari Sekolah Minggu Buddha, oleh karena itu para pengurus Sekolah Minggu Buddha (SMB) dan guru Sekolah Minggu Buddha (SMB) harus bersatu padu menanamkan dan membentuk karakter Buddhis sejak usia dini sehingga dapat melahirkan generasi emas dimasa mendatang.
 Kemeriahan acara terlihat hingga akhir acara. Hal ini terlihat dari semangat dan antusias para umat untuk menikmati hiburan yang telah dipersiapkan oleh panitia. Beberapa tarian dan atraksi barongsai dipersembahkan hingga memukau umat yang hadir dalam acara tersebut.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Dar Syamsuddin yang mewakili Bupati Bengkayang memberikan sambutan tertulis secara tegas menyampaikan ucapan terima kasih kepada umat Buddha atas peran aktifnya membangun Kabupaten Bengkayang yang kta cintai ini, serta keikutsertaan dalam menciptakan kerukunan dan kebhinekaan.
Lebih dari itu, beliau juga mengajak agar umat Buddha memaksimalkan peran masing-masing sebagai diharapkan pada suatu saat nanti umat budha menjadi pioneer, contoh dan panutan bagi masyarakat lainnya.
Acara yang menghadirkan 800 tamu undangan tersebut juga dihadiri oleh Kantor Kemenag Kab. Bengkayang, Kasi Bimas Buddha Kota Singkawang, Kasi Bimas Buddha Kab. Bengkayang, Dandim 1202 Singkawang, Kapolres Kab. Bengkayang, Ketua/ Anggota Majelis Agama Buddha, serta tokoh agama dan adat Kab. Bengkayang.
Setelah Waisak bersama berakhir, acara dilanjutkan dengan peresmian gedung Sekolah Minggu Buddha (SMB). Para pejabat dan tamu undangan disambut dengan aksi barongsai, pelepasan burung dan penanaman pohon.
Pengguntingan pita oleh Saryono, para pejabat dan para panitia dilakukan didepan pintu ruang kelas Sekolah Minggu Buddha sebagai pertanda bahwa secara resmi bangunan tersebut sudah bisa digunakan.
Ditengah-tengah acara tersebut pengurus Sekolah Minggu Buddha mengucapkan terimakasih atas kepedulian dan perhatian pemerintah yang dibuktikan dengan bantuan gedung Rp. 100.000.000,- (seratu juta rupiah), bantuan mobiller oleh Pembimas Buddha melalui Kasi Bimas Buddha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkayang.
Sebaliknya Saryono juga mengucapkan terima kasih atas semangat umat Buddha dan partisipasi para donator yang telah menyumbangkan tanahnya serta donator yang telah siap melanjutkan pembangunan mepat local sehingga secara keseluruhan nanti menjadi enam local. Sebagai wujud apresiasi, Saryono mengucapkan “Ayo maju…maju! Maju terus pantang mundur demi kemajuan Buddha Dharma di Kalbar”














0 komentar:

Posting Komentar

 
Top